Fashion

Menjadi Umat Pemenang (Yehuda)

Sesudah Yosua mati, orang Israel bertanya kepada TUHAN: "Siapakah dari pada kami yang harus lebih dahulu maju menghadapi orang Kanaan untuk berperang melawan mereka?" Firman TUHAN: “Suku Yehudalah yang harus maju; sesungguhnya telah Kuserahkan negeri itu ke dalam tangannya." - Hakim-hakim 1:1-2-


Shalom,
Pesan Tuhan untuk kita hari-hari ini adalah kita harus menjadi umat pemenang. Rasul Paulus menjelaskan apa artinya menjadi umat pemenang dalam 2 Timotius 4:7, Mengakhiri pertandingan yang baik yang pertama adalah ketika kita telah mencapai garis akhir dan mencapai kemenangan dalam anugerah Tuhan. Dan yang kedua adalah ketika kita memelihara iman kita sampai pada akhirnya.
Bulan Oktober yang lalu kita belajar menjadi umat pemenang melalui Gideon dan bulan ini Tuhan mengajar kita menjadi umat pemenang melalui Yehuda.
Sebuah kisah yang tercatat dalam Hakim-hakim 1:1-10 dimana Tuhan memilih suku Yehuda yang harus maju berperang mengalahkan orang Kanaan. Suku Yehuda yang dibantu oleh suku Simeon mengalahkan orang Kanaan dan orang Feris di dekat Bezek. Di Bezek mereka berperang melawan Adoni-Bezek dan mengalahkannya serta memotong ibu jari tangan dan kakinya. Kemudian Adoni-Bezek berkata:"Ada tujuh puluh raja dengan terpotong ibu jari tangan dan kakinya memungut sisa-sisa makanan di bawah mejaku; sesuai dengan yang kulakukan itu, demikianlah dibalaskan Allah kepadaku."
Adoni-Bezek melambangkan si jahat dan 70 raja yang terpotong ibu jarinya melambangkan orang-orang percaya yang terkena tipu muslihat dari si jahat. Tuhan sebenarnya menjanjikan kehidupan dalam kelimpahan bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya. Yohanes 10:10b, Tuhan Yesus berkata: “...Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”
Tetapi sayang, banyak orang percaya tidak mengalami berkat Tuhan secara maksimal karena terkena tipu muslihat dari si jahat, yang dalam kisah ini dilambangkan dengan 70 raja yang terpotong ibu jari tangan dan kakinya yang hanya bisa memungut sisa-sisa makanan. Ibu jari adalah simbol pemimpin, yang mengayomi dan melindungi. Ibu jari melambangkan sumber kekuatan yang menopang dan memberikan keseimbangan. Ibu jari yang terpotong artinya tidak ada kekuatan lagi yang menopang kehidupan kita untuk mengalami berkat Tuhan secara maksimal sesuai janji-Nya.
Sebagai orang percaya, kita harus menyadari bahwa setiap hari kita hidup dalam peperangan rohani melawan penguasa-penguasa dan roh-roh jahat di udara (Efesus 6:11-12). Untuk bisa menang dalam peperangan rohani kita harus mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah. Dan senjata Allah yang berhubungan dengan ibu jari adalah berdiri tegap, perisai iman dan pedang Roh. Bagaimana kita bisa berdiri tegap dan memegang perisai dan pedang dengan kekuatan penuh tanpa adanya ibu jari?
Hal yang terjadi adalah 70 raja-raja itu hanya bisa mengharapkan sisa-sisa makanan dari si jahat. Orang-orang percaya yang terpotong ibu jarinya tidak bisa mengalahkan musuh dalam peperangan rohani dan hanya bisa berkompromi dengan sistem dunia. Banyak orang percaya yang hidupnya tidak dalam kesungguh-sungguhan dan ketaatan kepada Tuhan melainkan kompromi dengan dunia ini sehingga tidak memiliki kehidupan dalam kelimpahan.
Untuk mengalahkan Adoni-Bezek Tuhan memilih Yehuda. Yehuda berbicara doa, pujian dan penyembahan. Wahyu 5:5,8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.”
Tuhan Yesus yang disebut singa dari suku Yehuda yang akan membuka gulungan kitab yang berisi rahasia-rahasia yang luar biasa bagi kehidupan kita. Dalam nubuat yang tercatat dalam Kejadian 49:8-12 dikatakan Yehuda adalah pemilik tongkat Kerajaan dan lambang pemerintahan sampai Tuhan Yesus datang untuk menaklukkan bangsa-bangsa. Doa, pujian dan penyembahan erat kaitannya dengan ibadah dan kehidupan kita. Ketika kita sungguh-sungguh hidup dalam ibadah yang benar. Doa, pujian dan penyembahan menjadi gaya hidup kita. Kebenaran dan ketaatan kepada Firman-Nya tetap ada dalam hidup kita, maka kita akan memperoleh kemenangan.
Seluruh hidup kita harus tertuju kepada Tuhan Yesus yang adalah Singa Dari Yehuda yang akan membawa kita dalam hidup yang berkemenangan dan berkelimpahan. Kita percaya bahwa tahun 2019 akan lebih baik dari tahun 2018, karena Tuhan Yesus menyertai kita.

Tuhan Yesus memberkat


Oleh: Pdt. David Tjakra Wisaksana